Agar mendapatkan pipa berkualitas, Anda perlu menerapkan tips memilih material pipa dengan cermat. Seperti yang diketahui secara umum bahwa pipa menjadi faktor penting dalam konstruksi atau pembangunan baik gedung maupun rumah.
Pada dasarnya, terdapat 9 jenis material pipa yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. Di antaranya adalah carbon steel, stainless steel, galvanis, PVC, fero nikel, HDPE, duplex, chrome moly, dan carbon moly.
Pemilihan setiap jenis material pipa tersebut disesuaikan dengan kondisi tanah serta jenis liquid atau cairannya. Namun dalam pemilihan jenis materialnya juga harus memperhatikan banyak faktor agar tetap aman digunakan.
Faktor yang Harus Dipertimbangkan dan Tips Memilih Material Pipa
Pemilihan material pipa harus dilakukan dengan benar untuk menghindari masalah pada saluran. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan seperti suhu, tekanan, kondisi lingkungan, maupun faktor non teknis lainnya, berikut penjelasannya.
Jenis Fluida/Zat yang Mengalir dalam Pipa
Tips memilih material pipa yang pertama adalah memperhatikan jenis fluidanya. Pipa sendiri berfungsi untuk mengalirkan jenis – jenis fluida dengan sifat korosif, misalnya asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat, hidrogen peroksida, amonia.
Pemilihan material pipa juga dibedakan antara untuk mengalirkan hidrogen bersifat flammable dan eksplosif dengan air cooling water industri. Dalam hal ini, maka Anda perlu mengetahuinya dengan memperhatikan material compatibility chart.
Material compatibility chart tersebut berisi data reaktifitas antara material tertentu dengan fluida. Keduanya berada dalam konsentrasi maupun kadar tertentu. Anda juga dapat mengecek suhu fluida ini dari SDS fluida yang dimaksud.
Suhu Fluida
Tips selanjutnya adalah memperhatikan suhu fluidanya. Perlu dipahami, semakin tinggi suhunya, maka memerlukan pipa yang lebih tahan terhadap suhu tinggi. Begitu juga semakin rendah suhunya, maka pemilihan materialnya akan berbeda lagi.
Tips memilih material pipa ini perlu diperhatikan ketika terjadi kenaikan maupun penurunan suhu fluidanya dalam pipa. Kenaikan ataupun penurunan suhu tersebut akan menyebabkan adanya perubahan mekanis pada material pipa.
Terdapat 4 jenis suhu fluida berdasarkan kondisinya, yaitu suhu ekstrim sangat rendah, suhu rendah, suhu sedang, dan suhu tinggi. Setiap kondisi suhu fluida membutuhkan spesifikasi material berbeda – beda.
Tekanan Zat dalam Pipa
Tips selanjutnya adalah memperhatikan tekanan zat. Pahami bahwa semakin tinggi tekanan zat dalam pipa, maka material pipanya juga harus memiliki kekuatan, pressure rating, schedule number lebih tinggi.
Schedule number pada pipa standard terdiri dari ukuran 5S, 10S, 40S, 80S, dan sebaginya. Anda dapat menggunakan pipe pressure rating chat guna mengetahui seberapa kekuatan pipa terhadap tekanan kerja zatnya.
Tips memilih material pipa dengan memperhatikan tekanan zatnya juga dapat dilakukan melalui pipe burst working pressure calculator. Tabel ini dipakai untuk menghitung tekanan zat agar material pipanya dapat disesuaikan.
Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan juga berpengaruh terhadap pemilihan material pipa. Misalnya dipasang pada daerah dekat pantai, maka paparan air lautnya akan lebih tinggi. Dengan begitu, akan meningkatkan potensi korosifnya.
Maka dari itu, kondisi seperti ini dapat ditangani dengan memasangnya di dalam ruangan. Tujuannya agar tidak terpapar sinar matahari maupun uap korosi.
Faktor Non Teknis Lainnya
Faktor non teknis lainnya seperti harga material pipa dan ketersediaan material itu sendiri. Jika memang sangat dibutuhkan, dapat membelinya melalui prosedur purchasing import. Hal ini dilakukan karena ketersediaannya juga terbatas.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka membeli material pipa memang tidak bisa sembarangan. Berbagai tips memilih material pipa dilakukan karena memang harus seimbang dengan kondisi tanah maupun zat yang mengalir di dalamnya.
Baca juga : Jenis – jenis Pipa HDPE dan Kegunaannya Pada Teknik Sipil